HANYA TITIK RINDU
“Karena mungkin kebahagiaan yang tak bisa diulang”
Seperti halnya angin, terkadang angin datang menyejukkan, terkadang pula angin datang mengusik ketentraman. Sama halnya dengan kedatanganmu. Kita dipertemukan di atas bumi yang sama, namun terkadang banyak kata yang tak tersalurkan oleh mulut, padahal telah berputar di otak.
Ketika itulah mata mulai berbicara, tanpa gelengan dan anggukkan dan tanpa isyarat tubuh lainnya, kita saling mengerti, apa yang orang lain tidak boleh mengetahuinya. Karena kita berbicara tentang rasa. Hati saling mengikat dan saling menjaga, walau sekalipun kita tak pernah bersua. Biarkanlah waktu yang akan mengujinya. Angin tersenyum geli karena kita terdiam dalam kebekuan kata, tapi mata terus berbicara. Aku rasa tak perlu lagi kata untuk mengartikannya.
Lozed